- 07/03/2025
- Pendopo Wahidin Ruang Literasi Kaliurang
Pembicara:
Irfan Afifi

Narasi tentang Islam di Nusantara, khususnya di Jawa, tidak bisa dilepaskan dari pengaruh dan cara pandang kolonial terhadap Islam itu sendiri serta dinamika sosial politik yang berlangsung di masyarakat yang membentuk identitas dan definisi tertentu soal keislaman ini. Dalam khasanah akademik, cara pandang kolonial nampaknya menjadi rujukan utama dalam merumuskan definisi-definisi tentang apa yang disebut Islam dan apa yang disebut Jawa.
Jika membaca buku-buku yang bertemakan tentang Islam dan Jawa, secara umum kita akan menemukan bahwa dalam masyarakat Jawa, Islam hanyalah lapisan permukaan saja, samar, tak jelas, dan campur aduk. Sementara pada lapisan dalamnya, melekat identitas, ritual, dan relasi sosial masyarakat yang merujuk pada nilai dan ritual Hindu-Budha. Apakah benar sejatinya demikian? Hal itu tentu perlu dikaji secara lebih mendalam lagi.
Sebelum kolonialisme, Islam telah berkembang di Jawa melalui dakwah Wali Songo dan mengalami akulturasi dengan budaya lokal, menciptakan karakter Islam Jawa yang khas. Namun, kedatangan kolonialisme membawa perubahan signifikan, seperti kebijakan diskriminatif terhadap umat Islam, pembatasan pendidikan Islam, serta pergeseran sosial dan politik yang mempengaruhi cara Islam dipraktikkan di Jawa. Selain itu, kolonialisme juga memunculkan gerakan pembaruan Islam sebagai respons terhadap tantangan zaman.
Melalui diskusi ini akan dielaborasi tentang bagaimana kolonialisme membentuk identitas keislaman masyarakat Jawa, bagaimana Islam merespons tantangan tersebut, serta relevansinya bagi kehidupan sosial-keagamaan saat ini.